makalah dsain dan proposal penelitian
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman yang begitu pesat seperti saat ini
diikuti pula dengan pesatnya perkembangan intelektual manusia. Banyak sekali
pengetahuan yang perlu untuk dikembangkan lagi menjadi sebuah ilmu pengetahuan baru
yang dapat dimanfaatkan bagi kemaslahatan manusia. Berbagai cara digunakan
untuk mengembangkan pengetahuan ataupun mencari ilmu pengetahuan baru. Salah
satu cara untuk mengembangkan pengetahuan tersebut adalah penelitian.
Penelitian sendiri tidak dapat dipisahkan dari
tahap-tahap perkembangan kehidupan manusia, khususnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pentingnya suatu penelitian dan hubungannya dengan
berbagai hal dalam kehidupan mengakibatkan penelitian harus dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh dan berdasarkan etika kebenaran. Sehingga setiap pedoman yang
sistematis menjadi perhatian utama agar penelitian yang mandiri, subjekif, dan
kritis dapat dilaksanakan dengan baik.
Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting
ialah membuat desain dan proposal penelitian. Desain dan proposal penelitian
bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah
berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan
dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai
pedoman arah yang jelas. Manfaat desain penelitian akan dirasakan oleh semua
pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena dapat digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan proses penelitian.
Mengingat betapa pentingnya desain dan proposal bagi
sebuah penelitian, maka kelompok kami akan membahas mengenai Desain dan proposal
Penelitian dalam Makalah ini.
1
|
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian desain
penelitian ?
2.
Bagaimana pembagian
jenis desain penelitian, ditinjau dari bebagai -
aspek ?
3.
Apa hakikat pengertian
proposal ?
4.
Apa syarat dalam
membuat proposal ?
5.
Bagaimana pembagian
proposal penelitian ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian desain penelitian
2. Untuk mengetahui dan memahami pembagian jenis desain penelitian, ditinjau
dari bebagai aspek
3. Untuk mengetahui dan memahami hakikat pengertian proposal
4. Untuk mengetahui dan memahami syarat dalam membuat proposal
5. Untuk mengetahui dan memahami pembagian proposal penelitian
BAB II
A.
Pengertian Desain
Penelitian
Desain artinya rencana, tetapi apabila dikaji lebih
lanjut kata itu dapat berarti pula pola, potongan, bentuk, model, tujuan
dan maksud. Desain penelitian menurut istilah adalah rencana dan
struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti
empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian.[1]
Dalam penelitian eksperimental, desain penelitian
disebut desain eksperimental. Desain eksperimen dirancang sedemikian rupa guna
meningkatkan validitas internal maupun eksternal. Suharsimi Arikunto mengkategorikan
desain penelitian murni menjadi 8 yaitu:[2]
·
Control group pre-test
post test
·
Random terhadap subjek
·
Pasangan terhadap
subjek
·
Random pre
test post test
·
Random terhadap subjek
dengan pre test kelompok kontrol post test kelompok eksperimen
·
Tiga kelompok eksperimen
dan control
·
Empat kelompok dengan 3
kelompok kontro
·
Desain waktu.
3
|
Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan oleh para
peneliti mengenai pengertian desain penelitian, maka dapat ditarik kesimpulkan
bahwa definisi desain penelitian adalah sebuah kerangka kerja atau rencana
untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan
dan menganalisis data. Kegiatan pengumpulan dan analisis data tersebut untuk
menggali penyelesaian sebuah permasalahan yang muncul. Rencana perlu dibuat
agar pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, sehingga
penelitian tersebut juga dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi peneliti.
B.
Jenis-Jenis Desain
Penelitian Dilihat Dari Berbagai Sudut Pandang
1. Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya.
a. Penelitian eksploratif. Penelitian yang menguji suatu variabel yang
diyakini kebenarannya sehingga menghasilkan penemuan-penemuan baru.
b. Penelitian uji hipotesis. Suatu Penelitian yang menguji
hipotesis/pernyataan yang telah ada menggunakan metode-metode tertentu.
2. Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data
a. Penelitian pengamatan. Metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat
informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Proses pengamatan
terdiri atas:
1) Persiapan termasuk latihan (training)
2) Memulai interaksi
3) Pengamatan dan pencatatan
4) Menyelesaikan tugas lapangan
b. Penelitian Survai. Metode pengumpulan data dengan menggunakan instrumen
untuk meminta tanggapan dari responden tentang sampel. Pada dasarnya survai
terdiri atas:
1) Wawancara
2) Kuesioner
3. Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti
a. Penelitian eksperimental. Meneliti hubungan sebab akibat antara
variabel-variabel penelitian dengan melakukan suatu proses percobaan untuk mendapatkan
hasil yang presisi.
b. Penelitian ex post facto. Suatu penelitian yang telah diteliti sebelumnya
sehingga data-datanya (variabel-variabel penelitiannya) dapat dilacak kembali
melalui kuisioner atau dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian tersebut.
4. Desain penelitian menurut tujuannya
a. Penelitian deskriptif. Penelitian yang digunakan untuk memberikan
penjelasan yang obyektif, justifikasi, dan evaluasi sebagai bahan pengambilan
keputusan bagi yang berwenang dari suatu fakta atau kejadian yang sedang
terjadi.
b. Penelitian komparatif. Membandingkan suatu permasalahan yang sama pada
suatu obyek yang berbeda.
c. Penelitian asosiatif. Menganalisis hubungan antara satu variabel dengan
variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.
5. Desain penelitian dilihat dari lingkungan studi
a. Studi Lapangan. Penelitian yang dilakukan melalui proses pembelajaran
secara langsung atau dapat juga dilakukan dengan menggali pengetahuan dari
orang yang ahli dibidangnya.
b. Eksperimen Lapangan. Penelitian yang proses pengujian data yang diteliti
dengan melakukan suatu percobaan sampai mendapatkan data yang akurat.
c. Eksperimen Laboratorium. Untuk mendapatkan kebenaran dari penelitian maka
suatu variabel atau data-datanya harus diteliti dengan memanfaatkan fasilitas
Laboratorium sebagai sarana pembantunya.[3]
C.
Hakikat Pengertian
Proposal
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengadakan suatu
acara atau kegiatan. Dalam melakukan
suatu acara tersebut kita perlu merencanakannya terlebih dahulu. Rencana tersebut
disebut proposal. proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis
yang bertujuan untuk menjabarkan atau
menjelasan sebuah rencana dan
tujuan suatu kegiatan kepada pembaca. Diharapkan proposal tersebut dapat memberikan informasi yang detail kepada pembaca,
sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Berdasarkan
kajian etimologis, proposal berasal dari kata bahasa inggris “propose” yang
berarti mengusulkan, mengemukakan, atau menawarkan. Sedangkan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), proposal berarti rencana yang dituangkan dalam bentuk
rancangan kerja.[4]
Pengertian proposal bila
dikaji dengan kajian praktis maka akan menghasilkan beberapa pendapat tentang
pengertian proposal. Berikut ini dibahas beberapa pendapat dari para ahli
mengenai pengertian proposal. Menurut nenghepi
bahwa proposal adalah rancangan kerja yang disusun secara sistematis dan
terinci untuk suatu kegiatan yang ingin dilakukan. Proposal dalam bahasa
Indonesia berasal dari kata “Propos” yang berarti mengusulkan. Secara umum
proposal berarti suatu konsep pemikiran dalam bentuk tulisan tentang sesuatu
proyek kegiatan yang akan dilaksanakan.[5]
Untuk lebih memahami
pengertian proposal kita bisa membandingkan pengertiannya dengan proposal dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu
rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh
seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Proposal merupakan rencana
yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Menurut Hasnun Anwar, proposal
adalah rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu.[6]
Menurut Hadi proposal adalah
suatu usulan tersruktur untuk agenda kerjasama bisnis antar lembaga,
perusahaan, usulan kegiatan sampai pada pemecahan masalah.[7]
Keraf mempunyai
pendefinisian yang agak berbeda dengan
pendapat-pendapat diatas yaitu proposal adalah suatu saran atau permintaan
kepada seseorang atau suatu badan untuk
mengerjakan atau melakukan suatu
pekerjaan. Proposal dalam dunia ilmiah (pendidikan) adalah suatu
rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh
seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. “Proposal penelitian” bagi
seorang peneliti atau mahasiswa digunakan untuk membantu membuat penelitian
(skripsi, tesis, disertasi). Penulisan proposal adalah suatu langkah
penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap
sebelumnya.[8]
Berdasarkan beberapa
pendapat diatas maka dapat disimpulkan proposal adalah suatu rancangan kegiatan
atau kerja yang disusun secara sistematis dan terperinci sesuai standar oleh
seseorang atau sekelompok peneliti untuk diajukan kepada pihak yang dikehendaki
dalam mendapatkan persetujuan maupun bantuan dalam penelitiannya.
D.
Syarat-Syarat Menyusun
Proposal
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menyusun proposal yang baik sebagai
berikut:[9]
1. Sistematis
Artinya, proposal yang disusun harus berurutan secara sistematis menurut
pola tertentu, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks agar
efektif dan efisien
2. Berencana
Artinya, proposal
tersebut dibuat secara sengaja dan telah dipikirkan langkah-langkah
pelaksanaanya, serta mengacu pada tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan
tersebut.
3. Mengikuti konsep ilmiah
Artinya, pengerjaan
proposal mulai dari awal hingga akhir harus sesuai dengan cara-cara atau metode
ilmiah yang sudah ditentukan.
4. Jelas dan dapat dimengerti
Proposal yang dibuat
harus jelas dan menggambarkan kegiatan yang kan dilaksanakan. Sehingga pihak
penerima dapat mendapatkan gambaran jelas tentang kegiatan yang kan dilaksanakan
tersebut.
Bagian-Bagian Yang Harus Ada
Dalam Proposal
·
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Harus dijelaskan
waktu dan tempat dilaksanakannya kegiatan secara tepat dan jelas.
·
Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan
yang merupakan objek yang menjadi
sasaran dari pelaksanaan kegiatan yang diajukan. Contoh dalam suatu
kegiatan “LKMM”, sasaran kegiatannya adalah mahasiswa.
·
Susunan Panitia
Susunan panitia
merupakan pelaksana dari kegiatan yang diajukan. Harus disusun secara jelas
dengan sistematika yang mudah dipahami.
·
Susunan Acara
Susunan acara
merupakan pelaksanaan dari kegiatan yang diajukan. Harus disusun secara jelas
dengan sistematika yang mudah dipahami.
Denngan minimal memuat unsur waktu, kegiatan, tempat dan penanggung jawab.
·
Rancangan Anggaran Biaya
Merupakan rancangan
perkiraan pengeluaran yang akan digunakan dalam kegiatan yang diajukan. Format
anggaran terdiri atas, nomor urut, kebutuhan seksi, volume, jumlah.
·
Penutup
Merupakan kata penutup
dari proposal yang diajukan.Berisi kata harapan dan terima-kasih.
·
Pengesahan
Bagian pengesahan
digabung dengan sub bab sebelumnya (tidak dibuat
dalam lembar
tersendiri) yang berisi :
Ø Tanggal pengesahan
Ø Instansi pelaksana
kegiatan
Ø Pengesahan
·
Judul Proposal
Judul proposal
kegiatan dibuat singkat dan jelas. Harus dapat mengambarkan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Perlu diperhatikan pemenggalan kata yang tepat saat pergantian
baris. Judul proposal diletakkan pada baris pertama seelum latar belakang.
·
Latar Belakang
Latar belakang
berisi hal hal yang melatarbelakangi keinginan/daya dorong untuk melaksanakan
kegiatan yang diajukan.
·
Nama Kegiatan
Nama kegiatan
merupakan nama kegiatan yang diajukan. Disajikan secara menarik untuk
publikasi.
·
Tema Kegiatan
Tema kegiatan
adalah tema dari pelaksanaan kegiatan yang diajukan. Merupakan materi yang
diangkat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
·
Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan
adalah hal yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan yang diajukan.
·
Landasan Kegiatan
Landasan kegiatan adalah hal yang menjadi dasar
pelaksanaan kegiatan yang diajukan.
E.
Pembagian Proposal
Penelitian
Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan pengadaan riset maupun
penelitian. Proposal penelitian terdiri atas, sebagai berikut[11]:
1. Proposal penelitian pengembangan
Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu
permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau
teori untuk memecahkan suatu permasalahan.
2. Proposal penelitian kajian pustaka
Proposal kajian pustaka menggunakan telaah yang dilaksanakan untuk
memecahkan suatu masalah dan pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan
mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini
biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbgai
sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk
keperluan baru.
3. Proposal penelitian kualitatif
Proposal penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan
analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif
4. Proposal penelitian kuantitatif
Proposal kuantitatif pada dasarnya menggunakan suatu penelitian dengan
pendekatan deduktif-induktif.
PENUTUP
KESIMPULAN
1.
Desain penelitian adalah semua proses
yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, dalam
pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan
analisis data saja.
2.
Jenis-jenis desain
penelitian dilihat dari berbagai sudut pandang
a. Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya.
·
Penelitian eksploratif.
·
Penelitian uji
hipotesis
b. Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data
·
Penelitian pengamatan.
·
Penelitian Survai.
c. Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti
·
Penelitian
eksperimental.
·
Penelitian ex post
facto.
d. Desain penelitian menurut tujuannya
·
Penelitian deskriptif.
·
Penelitian komparatif.
·
Penelitian asosiatif.
e. Desain penelitian dilihat dari lingkungan studi
·
Studi Lapangan.
·
Eksperimen Lapangan.
·
Eksperimen
Laboratorium.
3.
11
|
a) Sistematis
b) Berencana
c) Mengikuti konsep ilmiah
d) Jelas dan dapat dimengerti
5.
Pembagian proposal
penelitian
a) Proposal penelitian pengembangan
b) Proposal penelitian kajian pustaka
c) Proposal penelitian kualitatif
d) Proposal penelitian kuantitatif
Arikunto, Suharsimi.
2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Anoname. 2011. Proposal. (online).
(http;//www.scribd.com/doc/7750045/proposal, diakses 11 Maret 2017)
Departemen Pendidikan
Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Hasnun, Anwar. 2007. Pedoman dan
Petunjuk Praktis Karya Tulis. Absolut: Yogyakarta.
Hadi, I.P. 2000. Penulisan Laporan dan Proposal. (online),
(http;//pustaka.ut.ac.ai/learning,
diakses 11 Maret 2017).
Keraf, Gorys. 2001. Komposisi.
Ende: Nusa Indah.
Margono, S. 2005. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Asdi Mahastya.
Nenghepi. 2011. Makalah Tentang
Proposal. (online), (http;//nenghepi.blogspot.com/2011/08/makalah-tentang-proposal,
diakses 11 Maret 2017).
Sugiyono. 2010. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta
Syaodih, Nana. 2010. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
[2] Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2010,
hal.85-88.
[4] Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka. 2005, hal. 258.
[5] Nenghep, Makalah Tentang Proposa,.
(online), 2011. (http;//nenghepi.blogspot.com/2011/08/makalah-tentang-proposal,
diakses 11 Maret 2017).
Komentar
Posting Komentar